Adi Husada Cancer Center

6 Cara Mengatasi Mual Akibat Kemoterapi yang Paling Ampuh

Kenapa Mual Bisa Terjadi Setelah Kemoterapi?

Kemoterapi memang sering menimbulkan berbagai efek samping, dan mual adalah salah satu yang paling umum dirasakan. Hal ini terjadi karena obat-obatan kemoterapi memengaruhi bagian tubuh yang mengatur rasa mual atau saluran pencernaan. Nggak heran kalau kamu mungkin merasa mual, terutama setelah beberapa jam atau hari setelah pengobatan.

Tapi tenang, mual ini bisa diatasi dengan beberapa cara simpel yang bisa bikin kamu merasa lebih baik. Yuk, simak tips-tipsnya di bawah ini untuk cara mengatasi mual akibat kemoterapi.

1. Minum Obat Antimual yang Diresepkan Dokter

Obat antimual (antiemetik) biasanya akan diresepkan dokter sebelum atau setelah sesi kemoterapi. Ada beberapa jenis obat antimual yang bisa kamu konsumsi, tergantung pada jenis obat kemoterapi yang kamu terima. Contohnya adalah ondansetron atau metoclopramide.

Ingat, selalu konsumsi obat sesuai anjuran dokter ya. Kalau kamu masih merasa mual walaupun sudah minum obat, jangan ragu buat konsultasi lagi ke dokter supaya bisa disesuaikan dosis atau jenis obatnya.

2. Konsumsi Makanan dalam Porsi Kecil dan Sering

Saat kamu merasa mual, makan dalam porsi besar bisa membuat kondisi makin parah. Coba deh ubah kebiasaan makan jadi lebih sering tapi dalam porsi kecil. Ini bisa membantu mencegah perut terasa terlalu penuh dan memperburuk mual.

Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti roti tawar, biskuit, atau sup bening. Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau asam, karena bisa memperparah rasa mual.

3. Hindari Bau yang Menyengat

cara mengatasi mual akibat kemoterapi

Bau tertentu, seperti makanan beraroma tajam atau parfum yang kuat, bisa memicu rasa mual setelah kemoterapi. Coba hindari tempat-tempat dengan bau menyengat, dan pastikan ruangan tempat kamu beristirahat memiliki sirkulasi udara yang baik.

Kalau bisa, minta keluarga atau teman untuk memasak makanan yang nggak terlalu beraroma kuat saat kamu merasa mual. Dengan cara ini, kamu bisa merasa lebih nyaman.

4. Minum Cairan dengan Teratur, Tapi Sedikit-Sedikit

Minum air dalam jumlah besar sekaligus bisa bikin perut terasa penuh dan memperparah rasa mual. Lebih baik, minum air sedikit-sedikit tapi sering sepanjang hari. Air putih, teh jahe, atau kaldu bening bisa jadi pilihan yang baik.

Pastikan tubuhmu tetap terhidrasi karena mual dan muntah bisa bikin kamu kehilangan cairan. Kalau sulit minum air, coba isap es batu atau minum cairan melalui sedotan untuk memudahkan.

5. Gunakan Jahe sebagai Obat Alami

Jahe dikenal sebagai bahan alami yang bisa membantu meredakan mual. Kamu bisa mencoba teh jahe, permen jahe, atau bahkan tambahkan jahe segar ke makananmu. Banyak orang merasakan manfaat dari jahe, terutama untuk mual yang ringan hingga sedang.

Walaupun jahe adalah obat alami, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum rutin mengonsumsinya, ya!

6. Coba Teknik Relaksasi atau Meditasi

Mual juga bisa dipicu oleh kecemasan atau stres yang muncul selama pengobatan kanker. Teknik relaksasi, seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam, bisa membantu kamu merasa lebih tenang dan mengurangi mual. Kamu bisa coba latihan pernapasan yang simpel atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Ada banyak aplikasi yang bisa bantu kamu untuk meditasi, lho. Luangkan waktu beberapa menit sehari untuk mencoba metode ini, terutama saat kamu merasa mual mulai datang.

Penutup

Mual akibat kemoterapi memang bisa bikin nggak nyaman, tapi ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk mengatasinya. Mulai dari konsumsi obat antimual, mengatur pola makan, hingga menggunakan obat alami seperti jahe. Ingat, setiap tubuh berbeda, jadi penting banget untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang paling cocok untuk kamu.

Kamu nggak sendirian dalam perjalanan ini, dan banyak pilihan yang bisa kamu coba untuk merasa lebih nyaman selama pengobatan.

Mau tahu lebih banyak tips seputar kesehatan saat menjalani kemoterapi? Jangan ragu juga buat konsultasi langsung dengan dokter atau tenaga medis yang bisa membantu kamu mengatasi efek samping kemoterapi dengan lebih baik.