Adi Husada Cancer Center

Perbedaan Radioterapi dan Kemoterapi

Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia. Namun, seiring perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, banyak metode pengobatan yang dapat membantu pasien melawan kanker, termasuk radioterapi dan kemoterapi. Meskipun keduanya digunakan untuk mengobati kanker, radioterapi dan kemoterapi memiliki cara kerja, tujuan, dan efek samping yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbedaan antara radioterapi dan kemoterapi.

Apa Itu Radioterapi?

Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan sinar radiasi dengan energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi ini dapat berasal dari mesin eksternal (radioterapi eksternal) atau dari bahan radioaktif yang ditempatkan langsung di dalam tubuh di dekat area kanker (brachytherapy).

Radiasi bekerja dengan merusak DNA sel kanker sehingga mereka tidak dapat berkembang biak dan tumbuh. Karena pengobatan ini bersifat lokal, hanya area tubuh yang terkena radiasi yang akan terpengaruh.

Apa Itu Kemoterapi?

Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi bekerja secara sistemik, artinya obat tersebut mengalir ke seluruh tubuh melalui aliran darah, dan dapat menjangkau sel kanker di berbagai bagian tubuh.

Kemoterapi sering digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar (metastasis), karena dapat mencapai sel kanker yang ada di berbagai organ. Meskipun efektif, kemoterapi juga dapat memengaruhi sel-sel sehat yang membelah cepat, seperti sel-sel rambut, kulit, dan sel di dalam usus, sehingga menyebabkan efek samping yang signifikan.

Perbedaan Utama Radioterapi dan Kemoterapi

perbedaan radioterapi dan kemoterapi

Untuk memahami perbedaan radioterapi dan kemoterapi secara lebih rinci, kita akan membahas beberapa aspek utama di bawah ini:

1. Cara Kerja

  • Radioterapi: Radiasi digunakan untuk menghancurkan sel kanker secara lokal. Biasanya, pengobatan ini difokuskan pada area tertentu di tubuh.
  • Kemoterapi: Obat kimia digunakan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Pengobatan ini bersifat sistemik, sehingga dapat menjangkau sel kanker di berbagai lokasi.

2. Metode Pengobatan

  • Radioterapi: Biasanya dilakukan dengan mesin eksternal yang memancarkan sinar radiasi ke area tubuh yang terkena kanker. Dalam beberapa kasus, bahan radioaktif dapat ditempatkan langsung di dekat tumor.
  • Kemoterapi: Obat kemoterapi dapat diberikan melalui infus, suntikan, atau diminum dalam bentuk pil. Pengobatan ini disebarkan melalui aliran darah untuk menjangkau seluruh tubuh.

3. Efek Samping

  • Radioterapi: Efek samping umumnya bersifat lokal dan tergantung pada bagian tubuh yang diobati, seperti kulit yang teriritasi, luka bakar ringan, atau kelelahan di area yang terpapar radiasi.
  • Kemoterapi: Karena kemoterapi bekerja di seluruh tubuh, efek samping dapat lebih luas dan mencakup rambut rontok, mual, muntah, kelelahan, penurunan jumlah sel darah, serta risiko infeksi.

4. Kapan Digunakan

  • Radioterapi: Biasanya digunakan untuk pengobatan kanker yang masih terlokalisasi atau berada pada satu area tertentu. Dapat digunakan sebelum atau setelah operasi untuk mengecilkan tumor atau membunuh sisa sel kanker.
  • Kemoterapi: Sering digunakan untuk kanker yang telah menyebar ke berbagai bagian tubuh. Dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau bersamaan dengan operasi atau radioterapi.

5. Durasi Pengobatan

  • Radioterapi: Biasanya dilakukan dalam beberapa sesi selama beberapa minggu. Setiap sesi berlangsung selama beberapa menit.
  • Kemoterapi: Diberikan dalam siklus yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, dengan istirahat di antara siklus untuk memungkinkan tubuh pulih.

Tabel Perbandingan Radioterapi dan Kemoterapi

AspekRadioterapiKemoterapi
Cara KerjaMenggunakan radiasi untuk menghancurkan sel kanker secara lokalMenggunakan obat kimia untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh
Metode PengobatanRadiasi dari mesin eksternal atau bahan radioaktif yang ditempatkan di tubuhObat diberikan melalui infus, suntikan, atau pil
Efek SampingEfek samping lokal seperti kulit terbakar, kelelahanEfek samping sistemik seperti rambut rontok, mual, muntah, anemia
PenggunaanUntuk kanker yang masih terlokalisasiUntuk kanker yang telah menyebar (metastasis)
DurasiBeberapa sesi selama beberapa mingguDiberikan dalam siklus dengan istirahat di antara siklus
TujuanMenghancurkan sel kanker di area tertentuMenyerang sel kanker di seluruh tubuh

Kapan Radioterapi dan Kemoterapi Digunakan?

Radioterapi

Radioterapi sering digunakan untuk mengobati kanker yang belum menyebar ke bagian tubuh lain. Misalnya, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker serviks sering diobati dengan radioterapi karena berada dalam satu area tertentu.

Radioterapi juga sering digunakan bersamaan dengan operasi. Misalnya, sebelum operasi, radioterapi dapat membantu mengecilkan tumor sehingga lebih mudah untuk diangkat. Setelah operasi, radioterapi digunakan untuk membunuh sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih ada.

Kemoterapi

Kemoterapi biasanya digunakan untuk kanker yang telah menyebar ke berbagai bagian tubuh. Karena sifat sistemiknya, kemoterapi dapat menjangkau sel kanker yang tidak dapat diangkat dengan operasi atau ditargetkan dengan radioterapi.

Kemoterapi juga sering digunakan bersama dengan metode pengobatan lain. Misalnya, kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, atau setelah operasi untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.

Efek Samping dan Cara Mengelolanya

Efek Samping Radioterapi

Efek samping radioterapi bersifat lokal, artinya hanya memengaruhi bagian tubuh yang terkena radiasi. Beberapa efek samping yang umum meliputi:

  • Iritasi kulit atau luka bakar ringan di area yang diradiasi
  • Kelelahan atau rasa lelah yang berlebihan
  • Masalah pada organ yang terkena radiasi, seperti masalah menelan jika leher yang diradiasi

Cara mengelola efek samping radioterapi termasuk menjaga kulit tetap lembab dan menghindari paparan sinar matahari langsung pada area yang diradiasi.

Efek Samping Kemoterapi

Karena kemoterapi memengaruhi seluruh tubuh, efek sampingnya bisa lebih luas. Beberapa efek samping umum termasuk:

  • Rambut rontok
  • Mual dan muntah
  • Penurunan jumlah sel darah merah dan putih, yang dapat menyebabkan anemia dan meningkatkan risiko infeksi
  • Kelelahan

Cara mengelola efek samping kemoterapi termasuk minum obat anti-mual, menjaga kebersihan untuk menghindari infeksi, dan makan makanan bergizi untuk membantu memulihkan energi.

Penutup

Radioterapi dan kemoterapi adalah dua metode pengobatan yang efektif untuk melawan kanker, tetapi memiliki cara kerja, metode pengobatan, dan efek samping yang berbeda. Radioterapi bekerja secara lokal di area tertentu dengan menggunakan radiasi, sementara kemoterapi bekerja secara sistemik dengan menggunakan obat-obatan kimia. Pemilihan antara radioterapi dan kemoterapi bergantung pada jenis kanker, tahap kanker, dan kondisi kesehatan pasien.