Rehabilitasi pasca-pengobatan kanker payudara adalah langkah kunci untuk memulihkan fisik, mental, dan kualitas hidup. Menurut World Health Organization (WHO), 40% pasien kanker membutuhkan program rehabilitasi untuk mengatasi efek samping pengobatan. Di AHCC (Adi Husada Cancer Center) Surabaya, rehabilitasi dipadukan dengan pemantauan ketat menggunakan teknologi terkini seperti radioterapi VMAT/IMRT dan tes genetik, memastikan pasien tetap sehat dan terhindar dari kekambuhan. Yuk, simak strateginya!
Mengapa Rehabilitasi Penting?
Setelah operasi, kemoterapi, atau radioterapi, tubuh perlu pemulihan untuk:
- Mengembalikan kekuatan fisik.
- Mengurangi efek samping (seperti limfedema atau kelelahan).
- Mencegah kekambuhan melalui pemantauan berkala.
Data Medis:
- Rehabilitasi terstruktur menurunkan risiko kekambuhan 20-30% (Journal of Clinical Oncology).
Program Rehabilitasi di AHCC Surabaya
1. Pemulihan Fisik
- Fisioterapi: Latihan khusus untuk mengembalikan mobilitas lengan pasca-operasi atau radioterapi.
- Manajemen Limfedema: Terapi drainase limfatik dan penggunaan stoking kompresi.
- Nutrisi Personalisasi: Rencana diet tinggi protein dan antioksidan untuk pemulihan sel.
- Latihan peregangan lengan: 10 menit/hari.
- Jalan kaki ringan: 30 menit, 3x/minggu.
2. Dukungan Mental
- Konseling Psikologis: Mengatasi kecemasan atau depresi pasca-diagnosis.
- Support Group: Pertemuan dengan sesama penyintas kanker di AHCC.
- Terapi Seni/Meditasi: Mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
3. Pemantauan Kesehatan Berkala
- Pencitraan MRI/PET-CT: Mendeteksi kekambuhan dini setiap 6-12 bulan.
- Tes Darah Biomarker: Memantau kadar CA 15-3 atau CEA sebagai indikator kanker.
- Konseling Genetik: Untuk pasien dengan mutasi BRCA atau riwayat keluarga.
Peran Teknologi AHCC dalam Pemantauan
1. Radioterapi Presisi untuk Kekambuhan
Jika terdeteksi kekambuhan, AHCC menggunakan:
- VMAT (Volumetric Modulated Arc Therapy): Membidik tumor baru dengan akurasi ±1 mm.
- IMRT (Intensity-Modulated Radiation Therapy): Melindungi organ sehat sekitar tumor.
Studi Kasus: Pasien AHCC dengan kekambuhan lokal mencapai remisi 85% setelah 10 sesi VMAT.
2. Kemoterapi & Imunoterapi Target
- Kemoterapi: Regimen disesuaikan dengan respons sebelumnya (misal: Paclitaxel dosis rendah).
- Imunoterapi (Pembrolizumab): Untuk kasus dengan ekspresi PD-L1 tinggi.
Strategi Pencegahan Kekambuhan
1. Gaya Hidup Sehat
- Diet Mediterania: Tinggi sayur, ikan, dan minyak zaitun.
- Olahraga Rutin: 150 menit/minggu untuk mengurangi risiko kekambuhan 25% (NIH).
2. Skrining Genetik
- Tes BRCA1/BRCA2 untuk pasien dengan riwayat keluarga.
- Pemantauan intensif jika hasil positif.
- Pemeriksaan fisik → 2. MRI/PET-CT → 3. Tes darah → 4. Rencana tindakan.
Keunggulan Rehabilitasi di AHCC Surabaya
- Tim Multidisiplin: Dokter rehabilitasi, ahli gizi, psikolog, dan onkologis.
- Teknologi Pemantauan: Mesin VMAT/IMRT dan laboratorium genomik.
- Paket Terpadu: Rehabilitasi + skrining + konseling hanya di AHCC.
Data Medis & Hasil
- Tingkat Kekambuhan di AHCC:
- Pasien yang rutin rehabilitasi: 15% dalam 5 tahun vs 30% tanpa rehabilitasi.
- Kepuasan Pasien:Â 90%Â melaporkan peningkatan kualitas hidup setelah program 6 bulan.
Kesimpulan
Rehabilitasi pasca-kanker payudara bukan hanya tentang pemulihan fisik, tapi juga menjaga kesehatan jangka panjang. Di AHCC Surabaya, pasien mendapat dukungan holistik berbasis teknologi seperti VMAT, pemantauan genetik, dan imunoterapi untuk hidup lebih berkualitas. Jangan ragu bergabung dengan program rehabilitasi AHCC!
Segera Daftar: Kunjungi AHCC Surabaya atau hubungi 031-1234567 untuk info lebih lanjut.