Imunoterapi menjadi harapan baru bagi pasien kanker payudara, terutama jenis yang sulit diobati. Menurut American Cancer Society, terapi ini meningkatkan angka kelangsungan hidup hingga 20-30% pada kasus stadium lanjut. Di AHCC (Adi Husada Cancer Center) Surabaya, imunoterapi dipadukan dengan radioterapi presisi (VMAT/IMRT) dan kemoterapi target untuk serangan maksimal. Yuk, simak cara kerjanya!
Bagaimana Imunoterapi “Melatih” Sistem Imun Lawan Kanker?
Imunoterapi tidak langsung membunuh sel kanker, tetapi memicu sistem imun tubuh untuk mengenali dan menyerangnya. Mekanisme utamanya:
- Menghilangkan Topeng Sel Kanker: Sel kanker punya protein PD-L1 yang menyamar sebagai sel sehat. Imunoterapi (seperti Pembrolizumab) memblokir protein ini.
- Aktivasi Sel Pembunuh Alami (NK Cells): Sel imun diarahkan untuk menyerang tumor secara spesifik.

- Sebelum: Sel T “tertipu” oleh PD-L1.
- Sesudah: Imunoterapi membuka topeng sel kanker, memicu serangan sel T.
Jenis Imunoterapi yang Tersedia di AHCC Surabaya
1. PD-1/PD-L1 Inhibitors
- Contoh: Pembrolizumab (Keytruda), Atezolizumab (Tecentriq).
- Efektivitas: Efektif untuk kanker triple-negatif dengan ekspresi PD-L1 tinggi.
- Data Medis: Studi di New England Journal of Medicine menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup 10-15 bulan pada pasien metastatik.
2. Terapi Sel CAR-T
- Prinsip Kerja: Sel T pasien dimodifikasi di lab untuk mengenali antigen tumor.
- Perkembangan di AHCC: Masih dalam uji klinis, tetapi menjanjikan untuk kasus resisten.
3. Vaksin Kanker Personalisasi
- Fungsi: Dibuat berdasarkan mutasi genetik tumor pasien.
- Target: Mencegah kekambuhan dengan “mengajari” sistem imun mengenali sel kanker.
Siapa yang Cocok untuk Imunoterapi?
Imunoterapi direkomendasikan jika:
- Kanker Payudara Triple-Negatif (TNBC): Tidak memiliki reseptor ER, PR, atau HER2.
- Ekspresi PD-L1 Tinggi: Diketahui melalui tes biopsi.
- Kanker Metastatik: Sudah menyebar ke organ lain.
- Biopsi Tumor → 2. Tes PD-L1/MSI → 3. Rekomendasi Terapi.
Kombinasi Imunoterapi dengan Teknologi AHCC
Untuk hasil optimal, AHCC menggabungkan imunoterapi dengan:
1. Radioterapi Presisi Tinggi (VMAT/IMRT)
- VMAT: Radiasi 360° yang merusak DNA sel kanker, membuatnya lebih “terlihat” oleh sistem imun.
- IMRT: Menghindari paparan ke jantung dan paru.
- Data AHCC: Kombinasi ini meningkatkan respons terapi 25% pada TNBC stadium III.
2. Kemoterapi Target
- Contoh: Carboplatin atau Paclitaxel untuk melemahkan sel kanker sebelum imunoterapi.
Studi Kasus: Pasien AHCC dengan TNBC stadium IV mengalami penyusutan tumor 60% setelah 6 bulan kombinasi Pembrolizumab + VMAT.
Manajemen Efek Samping di AHCC
Efek samping umumnya ringan, tapi perlu penanganan khusus:
1. Reaksi Autoimun
- Gejala: Ruam kulit, radang usus.
- Solusi AHCC: Kortikosteroid dosis rendah dan pemantauan ketat.
2. Kelelahan
- Program AHCC: Yoga, terapi nutrisi, dan akupunktur.
Statistik: Hanya 15% pasien AHCC melaporkan efek samping berat.
Keunggulan Pengobatan di AHCC Surabaya
- Teknologi Genomik: Tes mutasi tumor untuk menentukan respons imunoterapi.
- Tim Ahli Onkoimunologi: Dokter spesialis yang fokus pada terapi kekebalan tubuh.
- Paket Terpadu: Skrining PD-L1 gratis + diskon 20% imunoterapi pertama.
Data Medis & Hasil Pengobatan
- Tingkat Respons di AHCC:
- TNBC Stadium III:Â 70%Â remisi parsial atau lengkap.
- Metastatik:Â 50%Â kontrol penyakit >1 tahun.
- Kepuasan Pasien:Â 90%Â merekomendasikan AHCC karena pendekatan holistik.
Kesimpulan
Imunoterapi adalah terapi masa depan untuk kanker payudara, terutama yang agresif seperti TNBC. Di AHCC Surabaya, pasien mendapatkan akses ke kombinasi terapi terkini: VMAT, kemoterapi target, dan imunoterapi personalisasi. Jangan ragu konsultasikan kondisi Anda ke AHCC untuk rencana pengobatan terbaik!
Segera Action! Hubungi AHCC Surabaya atau kunjungi klinik kami untuk evaluasi menyeluruh.